spot_img
Tuesday, July 8, 2025
HomeKesehatanSerba-serbi AMS, Penyakit yang Merenggut 2 Nyawa Pendaki Wanita Indonesia di Puncak...

Serba-serbi AMS, Penyakit yang Merenggut 2 Nyawa Pendaki Wanita Indonesia di Puncak Cartenz

-

Penyakit gunung akut (Acute Mountain Sickness/AMS) jadi penyebab Dua pendaki wanita Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono kehilangan nyawa mereka di Gunung Carstensz, Papua Tengah, akibat

Kejadian yang menyedihkan ini menyoroti risiko yang dihadapi oleh para pendaki yang berani menjelajahi puncak gunung di ketinggian yang ekstrem.

Lilie dan Elsa ditemukan dalam keadaan kritis saat mereka sedang turun dari puncak Carstensz yang memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung yang dikenal dengan salju abadi di Indonesia.

Mereka mengalami AMS yang semakin parah, ditambah dengan cuaca buruk seperti hujan salju dan angin kencang, yang memperburuk keadaan.

Apa itu AMS dan Mengapa Bisa Mematikan?

AMS adalah kondisi yang dapat menyerang pendaki yang berada di ketinggian lebih dari 3.000 meter.

Pada ketinggian ini, tubuh perlu beradaptasi dengan penurunan tekanan udara dan kadar oksigen yang lebih rendah.

Proses adaptasi ini memerlukan waktu, dan bagi tubuh yang tidak terbiasa, dapat memicu gejala seperti sakit kepala, mual, kelelahan, dan gangguan tidur.

Dalam banyak kasus, gejala AMS dapat hilang dengan sendirinya setelah tubuh beradaptasi.

Namun, jika tidak ditangani dengan baik, AMS bisa berkembang menjadi lebih serius dan bahkan mematikan.

Tanpa penanganan yang cepat, AMS dapat menyebabkan gangguan pada sistem tubuh, termasuk otak dan paru-paru, yang bisa berakibat fatal.

Langkah-Langkah Menghindari AMS

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut:

Pahami Laju Pendakian yang Tepat
Di ketinggian lebih dari 2.500 meter, pendakian sebaiknya tidak melebihi 500 meter per hari. Hal ini memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan kurangnya oksigen.

Aklimatisasi yang Memadai
Sebelum melanjutkan pendakian ke ketinggian yang lebih tinggi, pastikan untuk melakukan aklimatisasi selama minimal satu hari di ketinggian sekitar 2.500 meter.

Hindari Aktivitas Berat
Selama 48 jam pertama di ketinggian, sebaiknya hindari olahraga berat dan konsumsi alkohol, karena dapat memperburuk gejala AMS.

Segera Hentikan Pendakian Jika Gejala Muncul
Jika merasakan gejala AMS, segera hentikan pendakian, beristirahat, dan beri waktu bagi tubuh untuk beradaptasi sebelum melanjutkan perjalanan.

Tragedi yang Mengingatkan Kita Akan Pentingnya Persiapan

Perjalanan Lilie dan Elsa menuju puncak Carstensz seharusnya menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Namun, badai salju yang tiba-tiba dan kondisi fisik yang melemahkan mereka di ketinggian yang ekstrem menyebabkan tragedi.

Kedua sahabat ini, yang telah bersahabat sejak SMA di Malang, Jawa Timur, bersama tiga pendaki lainnya, Indira Alaika, Alvin Reggy, dan Saroni, yang beruntung selamat meskipun mengalami hipotermia, mengingatkan kita akan pentingnya persiapan fisik dan pengetahuan yang memadai dalam setiap pendakian.

Meskipun upaya penyelamatan telah dilakukan, Lilie dan Elsa tidak dapat diselamatkan.

Jenazah mereka akhirnya dievakuasi dan dipulangkan ke Jakarta setelah proses yang memakan waktu.

Kejadian ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pengetahuan dan kewaspadaan dalam menghadapi risiko di ketinggian ekstrem.

Artikel Terkait

Terbaru