spot_img
Tuesday, July 8, 2025
HomeMisteriSerba-serbi Suara Drumband Misterius Saat Malam Hari di Jogja

Serba-serbi Suara Drumband Misterius Saat Malam Hari di Jogja

-

Suara drumband  misterius pernah menjadi bagian dari malam dan dini hari di Yogyakarta, dan hingga kini, kadang masih bisa terdengar. Namun, tidak banyak orang yang menyadarinya karena suasana Yogyakarta kini sudah sangat ramai. Berikut adalah kisah dan kesaksian mengenai fenomena malam di Jogja tersebut.

“Sampai sekarang, suara itu masih ada,” kata Sigit Cahyono, seorang warga Yogyakarta, pada Senin (6/1/2014).

Pria yang dikenal sebagai orang pintar ini menjelaskan bahwa ada dua suara misterius yang sering terdengar di Yogyakarta. Yang pertama adalah suara gamelan yang muncul sekitar pukul 02.00 dini hari. Yang kedua adalah suara drumband yang paling sering didengar oleh masyarakat sekitar pukul 04.00 WIB.

“Suara drumband itu biasanya terdengar antara pukul 04.00 hingga 06.00 WIB,” jelas Sigit.

Dia menambahkan bahwa suara tersebut tidak dapat dilacak asalnya. Seseorang yang berada di utara Yogyakarta akan mendengar suara itu dari arah selatan, sementara yang berada di selatan mendengar dari utara dan timur. Begitu juga dengan orang di barat yang mendengar suara dari timur, dan sebaliknya.

Sigit, yang juga seorang pendekar silat dari Inti Ombak, menyebutkan bahwa suara itu berasal dari arah timur, tepatnya dari Kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara. Namun, orang-orang yang berada di sekitar lokasi tersebut tidak akan mendengar suara drumband dengan jelas. Suara itu justru terdengar lebih jelas dari jarak yang lebih jauh.

“Ya, sekitar TMP atau Jalan Kusumanegara ke timur hingga daerah situs Mataram di Banguntapan, Bantul,” tambahnya.

Namun, dari sudut pandang ilmiah, dia berpendapat bahwa suara itu mungkin berasal dari kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU) di Maguwo, di mana para taruna mungkin sedang berlatih drumband di pagi hari. Di Yogyakarta, hanya AAU yang memiliki korps musik drumband, sementara korps musik prajurit kraton tidak memiliki irama yang sekeras itu.

Suharmanto, seorang mahasiswa asal Bengkulu yang menuntut ilmu di Universitas Gadjah Mada (UGM), tinggal di sekitar kampung Terban, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Suatu pagi di tahun 1990, tepatnya hari Minggu, ia mendengar suara drumband yang mengganggu ketenangannya. Heran, ia pun keluar dari kamar kosnya sekitar pukul 05.30 dan berusaha mencari tahu dari mana suara itu berasal.

Ia berjalan kaki menuju Jalan Raya C. Simanjuntak, berharap bisa menemukan drumband yang ia dengar. Namun, setelah mencari hingga ke Pasar Terban, suara itu tak kunjung terlihat. “Saya sudah mencari ke selatan, tapi tidak ada suara lagi,” ujarnya.

Setibanya di kos, bapak kosnya bertanya mengapa ia pergi pagi-pagi. Suharmanto pun menjelaskan bahwa ia sedang mencari suara drumband yang baru saja didengarnya, tetapi tidak berhasil menemukannya.

“Ah, itu drumband setan atau dhemit. Kalau dicari, pasti tidak akan ketemu. Suaranya tadi dari arah selatan, kan?” jawab bapak kosnya.

Mahfud MD Pernah Mengejar Suara “Drumband Misterius” di Jogja

“Saya pernah mencari ke daerah Taruna AURI, tetapi di timur tidak ada apa-apa. Suaranya bahkan menghilang, mungkin sudah bubar, karena saya mengejarnya dari jarak yang cukup jauh sehingga butuh waktu lama untuk sampai ke lokasi,” ungkap mantan Ketua MK, Mahfud MD, Minggu (5/1/2014).

Yang aneh, lanjut Mahfud, ketika ditanya kepada penduduk sekitar AU di Maguwo, tidak ada yang tahu atau bahkan mendengar suara tersebut.

“Suara drumband yang aneh itu mulai terdengar sekitar tengah jam sebelum Subuh dan berhenti saat ufuk timur mulai memerah menjelang matahari terbit,” jelasnya.

Mahfud masih ingat saat tinggal di Yogyakarta pada tahun ’80-an. Pria asal Madura ini mengaku bukan hanya dirinya yang mendengar suara itu. Beberapa temannya yang juga perantau juga mendengar, tetapi tidak pernah menemukan penjelasan mengenai suara drumband misterius tersebut.

“Namun, sejak tahun 1990-an, suara itu tidak pernah terdengar lagi. Mungkin makhluk halus sekarang sudah takut pada manusia. Atau mungkin grup drumband-nya sudah bubar karena sudah lulus sekolah. Tapi cerita ini pernah menjadi populer di Yogyakarta di kalangan perantau tahun 1980-an,” tuturnya.

Apa Kata Sultan tentang Suara Drumband Misterius di Jogja?

Suara yang mirip dengan drumband di Yogyakarta telah menimbulkan berbagai pendapat di kalangan masyarakat. Beberapa orang memberikan tanggapan yang logis, sementara yang lain mengaitkannya dengan hal-hal mistis.

Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui tentang fenomena tersebut. Ia juga menyatakan bahwa ia belum pernah mendengar suara itu sebelumnya.

“Aku ra krungu, gak ngerti aku. Drumband piye, tanya sama yang denger,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X setelah menghadiri rapat di DPRD D.I. Yogyakarta, pada Kamis (9/1/2014).

Perihal suara drumband ini memang menjadi topik hangat. Banyak yang berpendapat bahwa suara tersebut berasal dari latihan taruna AAU di Maguwo, tetapi ada juga yang meyakini bahwa itu adalah suara dari makhluk lain.

Contohnya, Mahadevi (26), seorang warga Mergangsan Yogyakarta yang tinggal dekat Keraton, mengaku sering mendengar suara-suara tersebut. Suara yang mirip drumband sering kali terdengar di pagi hari setelah shubuh, meskipun ia juga pernah mendengarnya di malam hari. Arah suara itu pun tidak jelas.

“Suaranya samar-samar tapi terdengar jelas. Ada yang bilang itu dari Taman Makam Pahlawan Kusumanegara. Tapi saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak,” kata Mahadevi.

Komentar AAU tentang Suara Drumband Dini Hari Jogja

Suara drumband yang terdengar misterius di Yogyakarta sering kali dihubungkan dengan latihan para taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) yang berlokasi di kompleks Lanud Adisutjipto. Pihak AAU mengonfirmasi bahwa mereka memang rutin berlatih di pagi hari saat suasana masih tenang.

“Latihan dilakukan setiap pagi. Kami mulai sekitar pukul 5 dan berlanjut hingga sekitar pukul 06.00 WIB, dilanjutkan dengan lari pagi dan olahraga,” ungkap Mayor Hamdi Londong, Kepala Penerangan AAU periode 2007-2012, dalam wawancara dengan detikcom pada Senin (6/1/2014).

Hamdi menjelaskan bahwa suara drumband yang dimainkan oleh para taruna bisa terdengar hingga pusat Kota Yogyakarta. Hal ini disebabkan oleh suara keras drumband yang terbawa angin, ditambah dengan suasana pagi yang masih sepi. Kampus AAU berjarak sekitar 8 km dari pusat kota.

Ia juga menambahkan bahwa jika ada penampilan drumband, latihan akan dimulai lebih awal, antara pukul 04.00 WIB hingga 04.30 WIB, dengan sekitar 300 taruna yang berlatih.

“Kadang formasi tidak lengkap karena ada beberapa yang sedang piket,” kata Hamdi, yang kini menjabat sebagai Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto.

Mengenai rumor tentang drumband setan, Hamdi menanggapinya dengan santai. Ia menyatakan bahwa selama bertugas di AAU, tidak ada warga yang langsung menanyakan hal tersebut kepada pihaknya.

“Ini hanya ketidaktahuan, karena kami memang berlatih setiap pagi,” tambahnya.

“Jadi, kenapa isu ini bisa menjadi horor? Kami benar-benar berlatih,” ujar Hamdi sambil tertawa.

Jadi Gimana, apakah misteri suara drumband misterius  di Jogja kini sudah terpecahkan?

 

Artikel Terkait

Terbaru