Salah satu momen yang sangat ditunggu-tunggu selama Bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Malam ini diyakini memiliki keutamaan yang lebih besar daripada seribu bulan, di mana doa-doa umat Muslim lebih mudah untuk dikabulkan.
Pada malam tersebut, banyak orang yang meningkatkan bacaan Al-Qur’an dan berzikir untuk memperdalam ibadah mereka.
Lailatul Qadar juga merupakan waktu yang ideal untuk merenungkan diri dan memperbaiki kualitas diri agar lebih dekat dengan Allah Swt. Lalu, kapan sebenarnya malam Lailatul Qadar akan terjadi pada tahun 2025? Mari kita simak penjelasan berikut ini.
Kapan Malam Lailatul Qadar 2025 Terjadi?
Dalam bukunya yang berjudul Jaminan Mendapat Lailatul Qadar, Ahmad Sarwat menjelaskan bahwa para ulama memiliki pandangan yang berbeda mengenai kapan malam Lailatul Qadar berlangsung. Beberapa ulama berpendapat bahwa malam ini bisa terjadi kapan saja sepanjang bulan Ramadhan.
Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hadis yang mendukung pendapat ini diriwayatkan oleh Bukhari dari ‘Aisyah yang menyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari No. 1878).
Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa malam Lailatul Qadar tidak selalu jatuh pada tanggal yang sama setiap tahunnya, melainkan selalu berada di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Dengan keputusan sidang isbat Kemenag yang menetapkan awal Ramadhan pada 1 Maret 2025, malam Lailatul Qadar diperkirakan akan terjadi antara tanggal 20 hingga 29 Maret 2025. Berikut adalah rincian lebih lanjutnya:
Kamis, 20 Maret 2025: Malam ke-21 Ramadhan
Jumat, 21 Maret 2025: Malam ke-22 Ramadhan
Sabtu, 22 Maret 2025: Malam ke-23 Ramadhan
Minggu, 23 Maret 2025: Malam ke-24 Ramadhan
Senin, 24 Maret 2025: Malam ke-25 Ramadhan
Selasa, 25 Maret 2025: Malam ke-26 Ramadhan
Rabu, 26 Maret 2025: Malam ke-27 Ramadhan
Kamis, 27 Maret 2025: Malam ke-28 Ramadhan
Jumat, 28 Maret 2025: Malam ke-29 Ramadhan
Sabtu, 29 Maret 2025: Malam ke-30 Ramadhan
Karena waktu pastinya tidak diketahui, umat Muslim disarankan untuk mencarinya dengan memperbanyak amalan yang paling disukai oleh Allah Swt pada malam-malam tersebut.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Walaupun tidak ada kepastian mengenai malam mana yang merupakan Lailatul Qadar, banyak orang berusaha menebak dengan memperhatikan beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk. Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan Malam Lailatul Qadar:
1. Matahari Terbit dengan Sinar Putih
Menurut Jamaz al-Jamaz dalam bukunya Hukum dan Keutamaan Lailatul Qadar (2010), salah satu tanda paling dikenal dari Lailatul Qadar adalah saat matahari terbit dengan sinar putih setelah malam tersebut. Hal ini terjadi karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, sehingga cahaya matahari tidak secerah biasanya. Hadits yang mendukung hal ini menyatakan:
هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.
Artinya: “Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Tanda-tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala arah.”
2. Udara yang Sejuk
Menurut informasi dari Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, tanda lain dari malam Lailatul Qadar adalah udara yang terasa sangat nyaman, tidak terlalu panas maupun dingin. Ini sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ath-Thoyalisi dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Artinya: “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin, dan pada pagi harinya matahari bersinar tidak terlalu cerah dan tampak kemerah-merahan.”
Namun, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar baru dapat dikenali setelah malam tersebut berlalu. Inilah yang membuat kita tidak bisa memastikan apakah malam yang kita alami adalah Lailatul Qadar.